sekilas.co – Status unggulan pertama di ajang multievent seperti SEA Games 2025 kerap membawa ekspektasi tinggi sekaligus tekanan besar. Mereka menjadi tumpuan utama negara masing-masing dan hampir selalu dijagokan untuk melaju hingga perebutan medali emas di setiap sektor.
Namun, kenyataannya jalannya pertandingan tidak selalu sesuai prediksi di atas kertas. Di SEA Games 2025, nasib lima pebulu tangkis unggulan pertama justru bervariasi. Sebagian besar tampil di bawah ekspektasi. Berikut hasil lengkap lima unggulan pertama di SEA Games 2025:
1. Loh Kean Yew (Singapura) tumbang di perempat final
Di sektor tunggal putra, Loh Kean Yew menjadi unggulan pertama SEA Games 2025. Sayangnya, ia tersingkir lebih awal di perempat final. Pebulu tangkis Singapura ini dikalahkan oleh tunggal putra nonunggulan Indonesia, Moh. Zaki Ubaidillah, yang kemudian meraih medali perak.
Loh Kean Yew menyerah dalam 2 game langsung dengan skor 19-21 dan 10-21 dalam durasi 46 menit. Hasil ini membuatnya gagal membawa pulang medali, menjadikannya satu-satunya unggulan pertama yang tidak meraih medali di nomor perorangan.
2. Putri Kusuma Wardani (Indonesia) raih perunggu
Unggulan pertama di sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani, juga gagal meraih emas. Andalan Indonesia ini hanya mampu membawa pulang medali perunggu setelah kalah di semifinal.
Ia dihentikan Supanida Katethong dari Thailand, unggulan ketiga, dengan skor 18-21 dan 16-21 dalam waktu 42 menit. Meski gagal meraih emas, Putri tetap menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang mempersembahkan medali perorangan di SEA Games 2025.
3. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) hanya dapat perak
Di sektor ganda putra, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, unggulan pertama, juga gagal mengamankan emas. Juara Dunia 2022 ini mencapai final, tetapi kalah dari unggulan ketiga Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Pertandingan berlangsung 2 game langsung selama 45 menit dengan skor 14-21 dan 17-21, sehingga mereka harus puas membawa pulang medali perak.
4. Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) raih emas
Unggulan pertama di sektor ganda putri, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, tampil gemilang dan menjadi satu-satunya unggulan pertama yang menggondol emas.
Mereka memenangkan pertandingan sulit selama 86 menit atas pasangan nonunggulan Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, dengan skor 21-16, 19-21, dan 21-17.
5. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) harus puas dengan perunggu
Di sektor ganda campuran, unggulan pertama juga gagal meraih emas. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei dari Malaysia kalah di semifinal dari Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat (Thailand), unggulan keempat, dengan skor 15-21 dan 16-21 dalam 44 menit. Hasil ini membuat mereka hanya membawa pulang medali perunggu.
Cukup mengejutkan bahwa hanya satu unggulan pertama yang berhasil meraih emas. Hal ini membuktikan bahwa status unggulan tidak selalu menjadi jaminan kesuksesan. Sebagian besar harus puas dengan perak, perunggu, atau bahkan pulang tanpa medali setelah tersingkir oleh lawan yang lebih siap di lapangan.





