Pegolf Indonesia, Gabriel Hansel Hari, menyatakan kesiapan penuh menghadapi Mandiri Indonesia Open 2025, yang menjadi turnamen pertamanya sebagai profesional di Asia.
“Target saya tentu bermain sebaik mungkin. Persiapannya kemarin saya sudah latihan bersama pelatih Chris O’Connell dan pelatih mental saya,” kata Hansel di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Rabu.
Hansel mengaku menghabiskan sepekan terakhir dengan kedua pelatih untuk membahas strategi permainannya.
“Mereka cukup yakin dengan game saya saat ini. Jadi semoga bisa menang,” ujarnya.
Ia juga memaparkan perbedaan signifikan antara bermain sebagai amatir dan profesional, terutama dari sisi mental.
“Persiapannya memang banyak latihan mental juga, stay in the present sih. Menurutku, kalau main di profesional, tidak boleh mikirin uang atau hal lain. Harus fokus di momen sekarang, shot by shot,” tutur pegolf lulusan University of Oregon tersebut.
Pegolf muda ini menyebut pengalaman hampir menang dalam playoff turnamen profesional sebelumnya menjadi modal yang berharga baginya.
Ia hanya kalah dari Jonathan Wijono pada turnamen Jakarta Golf Club (JGC) Championship 2025 awal Agustus lalu.
“Pastinya pengalaman itu akan saya bawa ke Asian Tour ini, apalagi turnamennya lebih besar, itu bakal memacu mental saya,” kata Hansel.
Menurut Hansel, persaingan di Indonesia Open semakin ketat dengan banyak pegolf dari AS dan Thailand yang turut ambil bagian.
Sementara itu, hole yang dianggap paling menantang di Pondok Indah Golf Course, tempat berlangsungnya Mandiri Indonesia Open 2025, adalah hole 8 dan 16.
“Hole 8 sulit sih, hole 8 sama 16, par 3-nya jauh. Di hole 8 pada 2023, kalau tidak salah, cuma ada 3 birdie dari empat hari turnamen,” ujarnya.
Mandiri Indonesia Open 2025 digelar dari 28 hingga 31 Agustus dan diikuti oleh 150 peserta.
Juara pada dua edisi sebelumnya, Nitithorn Thippong dan Steve Lewton, akan kembali ambil bagian dalam turnamen golf bergengsi ini.





