Juara kelas berat ringan (79,3 kg) World Boxing Council (WBC), David Benavidez, tengah mengasah kemampuan lewat latihan di Miami, Amerika Serikat, menjelang laga mempertahankan gelarnya melawan Anthony Yarde pada 11 November mendatang di Arab Saudi.
“Benavidez berlatih intensif di Magic City, Miami, mengasah teknik serta kekuatannya dalam sesi sparring sekaligus beradaptasi dengan divisi barunya, kelas berat ringan,” tulis WBC dalam laman resminya yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.
Benavidez, yang masih tak terkalahkan dengan catatan 30 kemenangan (24 di antaranya lewat KO), menjadikan Miami sebagai basis persiapannya untuk pertarungan berikutnya.
Miami tidak hanya menawarkan cuaca yang mendukung bagi petinju asal Arizona itu, tetapi juga komunitas tinju papan atas, mulai dari pelatih hingga rekan tanding, yang membantunya melakukan penyesuaian teknis sekaligus mencapai kondisi fisik dan mental terbaik.
Dalam kamp pelatihannya di Miami, Benavidez berlatih bersama rekan tanding asal Kuba, Carlos Fromenta.
Persiapan tersebut dilakukan untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam kariernya, yakni mempertahankan gelar kelas berat ringan WBC melawan petinju Inggris, Anthony Yarde.
Di usia 27 tahun, Benavidez terus membangun warisan lewat kekuatan KO dan konsistensinya di atas ring.
Dengan pukulan yang mematikan, Benavidez memulai debut profesionalnya pada Agustus 2013, lalu mengalahkan Ronald Gavril untuk menjadi juara dunia kelas menengah super (76,2 kg) termuda dalam sejarah WBC. Gaya bertarungnya yang agresif dengan volume pukulan tinggi membuatnya dijuluki “Monster Meksiko.”
Setelah menjalani masa skorsing akibat pelanggaran aturan anti-doping, Benavidez bangkit dengan kuat pada 2019 dan merebut kembali gelar kelas menengah super dengan mengalahkan Anthony Dirrell.
Sejak itu, ia menambah daftar kemenangan bergengsi atas Alexis Angulo, David Lemieux, Caleb Plant, dan Demetrius Andrade — duel-duel yang semakin mengukuhkan kariernya.
Saat naik ke divisi kelas berat ringan pada 2024, Benavidez menunjukkan ketajamannya dengan menumbangkan petinju Ukraina, Oleksandr Gvozdyk, yang sekaligus mengantarnya menjadi juara interim WBC.
Laga melawan Anthony Yarde akan menjadi pertarungan besar pertamanya di divisi ini, sekaligus kesempatan untuk menegaskan dirinya sebagai salah satu sosok paling menonjol di kelas berat ringan tinju dunia.





