Di Bawah Tekanan, Hamilton Diharapkan Jadi Kunci Kebangkitan Ferrari

foto/ilustrasi

Lewis Hamilton menghadapi tekanan besar usai gagal tampil impresif pada musim debutnya bersama Ferrari, dengan ekspektasi besar untuk membawa kebangkitan tim pabrikan Italia itu pada musim 2026 ketika regulasi baru Formula 1 mulai berlaku.

Juara dunia tujuh kali tersebut mengalami awal yang sulit sejak meninggalkan Mercedes, termasuk insiden kecelakaan di GP Belanda yang membuatnya gagal finis meski start dari posisi ketujuh.

Baca juga:

Rangkaian hasil buruk itu memperpanjang paceklik podium Hamilton menjadi 15 balapan sejak mengenakan seragam Ferrari di awal musim.

Kesialannya bertambah setelah dijatuhi penalti grid lima posisi menjelang GP Italia akhir pekan ini, akibat melanggar aturan kecepatan saat bendera kuning berkibar di Zandvoort.

Situasi tersebut membuat performa pembalap berusia 40 tahun itu semakin menjadi sorotan, bahkan memunculkan spekulasi soal kemungkinan pensiun.

Namun, mantan juara dunia Jacques Villeneuve menilai Hamilton tidak akan meninggalkan Ferrari dalam waktu dekat. Menurutnya, regulasi baru yang akan berlaku pada 2026 membuat kedua pihak dituntut untuk membuktikan hasil.

“Tidak, bukan sekarang. Karena 2026 ada mobil baru, mesin baru, paket yang benar benar baru, dan semua orang menunggu itu,” ujar juara dunia 1997 tersebut kepada Comeon Sports.

Jacques Villeneuve menegaskan bahwa Ferrari sudah meraih keuntungan besar dari sisi komersial dengan mendatangkan Lewis Hamilton, yang menurutnya merupakan satu satunya superstar global di grid F1 saat ini.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa terlalu lama terjebak dalam musim yang sulit bisa berdampak pada turunnya nilai seorang pembalap.

Hamilton sendiri masih mengalami kesulitan beradaptasi dengan mobil SF-25 dan tertinggal dari rekan setimnya, Charles Leclerc.

Namun, Villeneuve tetap yakin Hamilton mampu bangkit, dengan menunjuk pengalamannya saat bersama McLaren kala bersaing dengan Fernando Alonso.

Saat ini, Hamilton fokus menghadapi tantangan berat di GP Italia, di mana tekanan dari para penggemar akan sangat besar.

Selanjutnya, perhatian akan tertuju pada sejauh mana Ferrari mempersiapkan paket mobil kompetitif menghadapi era baru Formula 1 pada 2026.

Artikel Terkait