Kehadiran puluhan pelajar Sekolah Dasar di Pondok Indah Golf Course untuk menyaksikan langsung pertandingan baik saat Medco Pondok Indah International Junior Golf Championship beberapa bulan lalu maupun Mandiri Indonesia Open 2025 pada akhir pekan Agustus menarik perhatian para penggemar golf yang hadir.
Para pelajar, yang berasal dari berbagai sekolah dasar, berbaris tertib di bawah bimbingan Bayu dan Putri sambil menyaksikan para pegolf bertanding.
Berkat bimbingan para wasit dan pro ladies dari Manika Women, para pelajar memahami arti kata “Quiet” yang tertulis di lembaran putih yang diangkat tinggi oleh caddie saat pemain akan memukul bola dari tee box, fairway, maupun green untuk melakukan putting ke lubang.
Selain menyaksikan pertandingan secara langsung, para pelajar juga mendapatkan arahan bagaimana memukul bola dengan baik dan benar menggunakan stik khusus yang disediakan. Mereka berlatih di Pondok Indah Junior Range, yang menjadi sarana latihan para pegolf junior sejak dirintis oleh Murdaya Po (alm.) sebagai Ketua Umum PB PGI.
Dalam perbincangan dengan Cing Cing Suharsono, Sekretaris Jenderal PB PGI di bawah kepemimpinan KPH Japto Soerjosoemarno, Media GolfJoy mendapatkan informasi bahwa kehadiran para pelajar di Pondok Indah Junior Range merupakan bagian dari program Golf Go To School (GGTS). Program ini bertujuan memperkenalkan olahraga golf ke semua kalangan, khususnya siswa Sekolah Dasar.
“Tujuan utama program Golf Go To School adalah mengenalkan golf sejak dini agar suatu saat olahraga ini bisa menjadi mata pelajaran seperti olahraga lainnya. Dengan begitu, pembinaan dan peningkatan prestasi generasi muda di cabang golf dapat berkelanjutan,” ujar Cing Cing.
Para pelajar yang mengikuti program ini menunjukkan antusiasme tinggi. “Bahkan para guru mendukung penuh. Banyak anak yang awalnya tidak tahu cara bermain golf, kini berebut untuk melakukan pukulan pertama dengan bimbingan mentor dari PB PGI,” lanjutnya sambil tersenyum.
Cing Cing menambahkan, “Bagi sebagian pelajar, memukul bola dengan stik terasa asing, karena biasanya mereka lebih mengenal olahraga seperti sepak bola.”
Program GGTS tidak hanya dilaksanakan saat ada event internasional di Indonesia, tetapi juga direncanakan untuk menjangkau sekolah sekolah di seluruh tanah air. Rencana ini melibatkan pakar dari R&A yang akan melatih calon pembimbing, termasuk guru sekolah formal yang tidak harus berasal dari komunitas golf.
“Mohon doa dari pembaca setia GolfJoy agar program Golf Go To School tetap berkelanjutan demi kemajuan golf di Indonesia,” tutup Cing Cing Suharsono, sambil memantau para pelajar yang mengikuti kegiatan di Pondok Indah Junior Range.





